Palangka Raya, Majalahkalteng.co.id – Dunia Seni di Kalimantan Tengah kembali digerakkan dengan Penampilan Perdana pementasan teater modern bertajuk “Cahaya dalam Cahaya, Kabut” yang digelar perdana pada Minggu (27/7/2025) di UPT Taman Budaya Kalteng, Jalan Temanggung Tilung XIII. Acara ini menandai kebangkitan kembali panggung seni pertunjukan lokal setelah rangkaian workshop dan eksplorasi teater yang dilaksanakan beberapa hari sebelumnya.
Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D. Binti, menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan menghadirkan ruang kreasi yang mendorong seniman daerah untuk berinovasi.
“Kami ingin membuktikan bahwa talenta teater di Kalteng tak kalah dengan daerah lain. Dengan kolaborasi lintas generasi, kami berharap penonton dapat merasakan atmosfer seni yang segar,” ungkap Wildae.
Sutradara Denny A. Musthafa, atau yang karib disapa Depal, menambahkan bahwa pementasan ini sekaligus media untuk memperluas jangkauan pertunjukan, baik onsite maupun virtual.
“Lewat model hybrid—langsung dan daring—kita bisa merangkul penikmat teater dari berbagai kalangan,” kata Depal.
Imam Qalyubi, fasilitator workshop dan pemerhati seni lokal, menilai gelaran ini sebagai momentum penting. Menurutnya, teater tradisional di Kalteng perlu disuntikkan ide-ide kontemporer agar bisa terus relevan.
“Pertunjukan ini menjadi dorongan awal untuk membangun ekosistem teater yang dinamis,” ujarnya.
Benny M. Tundan, koordinator proyek “Cahaya dalam Cahaya, Kabut”, menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah dan komunitas seniman semakin bersinergi.
“Sinergi ini kunci agar karya-karya lokal mendapatkan panggung yang lebih luas—bahkan sampai ke pentas nasional,” tegas Benny.
Dengan suksesnya penampilan perdana ini, publik berharap pementasan teater modern di Kalimantan Tengah akan semakin berkelanjutan. “Cahaya dalam Cahaya, Kabut” diharapkan menjadi cikal bakal gelombang baru pertunjukan kreatif yang meneguhkan identitas budaya setempat.[Nta/Red]