LPD Kalteng Gelar Pelatihan Kepribadian Guna Kuatkan Posisi Perempuan Dayak di Tengah Arus Perubahan


Palangka Raya, Majalahkalteng.co.id – Dalam upaya berkelanjutan memperkuat peran strategis kaum hawa di Bumi Tambun Bungai, Lembaga Perempuan Dayak (LPD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sukses menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Kepribadian (Lanjutan). Acara yang dihelat pada Rabu, 10 Desember 2025, di Aula Museum Balanga, Palangka Raya, ini disoroti sebagai langkah penting untuk membentuk karakter perempuan Dayak yang berdaya saing global.

Pelatihan ini menargetkan 100 peserta dari berbagai organisasi perempuan dan diselenggarakan untuk membekali mereka dengan pendidikan kepribadian yang tangguh, etika, dan kemampuan adaptasi di tengah dinamika zaman.

Ketua LPD Kalteng, Dr. Debora, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan kegiatan kedua, setelah yang pertama sukses dilaksanakan pada tahun 2024. Dr. Debora menyoroti bahwa peran perempuan Dayak kini telah mendapat pengakuan internasional.

"Ketua Umum LPD Nasional baru-baru ini diundang pada Women Economic Forum (WEF), dan perempuan Dayak akan dijadikan model," ungkap Dr. Debora. Hal ini menunjukkan pentingnya pelatihan kepribadian saat ini, yang bertujuan memperkuat SDM sehingga perempuan Dayak siap tampil di panggung global.

Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Tari Budayanti, M.T., menegaskan bahwa LPD memiliki komitmen kuat sebagai 'rumah besar' yang fokus pada penguatan kapasitas dan karakter perempuan Dayak agar mampu beraktivitas dan mengambil keputusan di tengah perubahan zaman.

Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Yulindra Dedy Lampe, S.STP., M.Si., dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi seraya menekankan peran historis perempuan Dayak dalam masyarakat.

"Perempuan Dayak adalah perempuan yang betul-betul dihormati dalam setiap lini kehidupan masyarakat adat Dayak," kata Yulindra, seraya mengingatkan bahwa dalam tatanan adat, perempuan selalu dikedepankan.

Namun, ia juga menyoroti sejumlah tantangan krusial yang harus dihadapi, di mana DAD Kalteng bersama LPD menjadi mitra strategis pemerintah daerah:

Perlindungan Perempuan dan Anak: DAD Kalteng fokus pada pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang laporannya cukup banyak masuk ke dewan adat. LPD diharapkan dapat turut aktif dalam upaya pendampingan korban.

Pemberdayaan Politik Adat: Perempuan Dayak didorong untuk berani menyuarakan pendapat dan mampu mengambil keputusan, sejalan dengan Peraturan DAD Nomor 1 Tahun 2015 yang mengatur peran perempuan dalam lembaga adat.

Ancaman Konsumtif: Yulindra Dedy Lampe juga menyoroti kondisi Kalteng yang cenderung konsumtif, dibuktikan dengan perbandingan barang masuk yang jauh lebih banyak daripada barang keluar. Ia mendesak LPD untuk meningkatkan peran perempuan dalam ekonomi keluarga, yakni dengan memaksimalkan kerajinan lokal dan hasil sumber daya alam agar dapat bersaing di pasar lokal.

Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta tetapi juga menjadi langkah awal menuju terwujudnya perempuan Dayak yang berkepribadian kuat, beretika, dan mampu menjadi penggerak perubahan positif bagi Kalteng.[Hry/Red]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama